mengajar paud : belajar dari film kartun timmy time

akhir-akhir ini saya suka sekali menonton film kartun timmy time di b-channel. tadinya cuma karena iseng memperhatikan tokoh timmy yang mirip dengan salah satu pemeran serial shaun the sheep. belakangan setelah saya telusuri, saya baru ngeh bahwa ternyata timmy memang benar salah satu tokoh dalam serial shaun the sheep yang terkenal itu (dia keponakan shaun yang masih kecil). mungkin saking terkenalnya maka sang produser merasa perlu membuatkan site khusus bagi timmy, hehe itu perkiraan saya pribadi loh. 

kalau anda belum pernah menonton serial ini saya coba gambarkan sedikit ya, timmy time adalah film kartun tanpa dialog yang memang dikhususkan untuk anak-anak pra sekolah. tanpa dialog maksudnya persis film kartun shaun itu, hanya terdengar suara mbeeekk, ngikngik, ukuukk, miawmiiaaww, dll suara sesuai karakter masing-masing.

beberapa karakter yang muncul selain timmy domba adalah 2 guru timmy (heron atau burung kuntul dan burung hantu) serta 12 temannya (anak kucing, anak anjing, babi, landak, luak, kambing, bebek, serigala, ulat, dan anak burung hantu). cerita yang ditampilkan adalah kegiatan timmy and friends di sekolah sehari-hari. nah tentang cerita ini yang paling penting menurut saya.

kalau kita perhatikan dengan seksama, sebenarnya kita bisa belajar banyak lewat kartun ini. banyak ide yang bisa kita kembangkan untuk diterapkan di kelas. terutama metode mengajarnya. misalnya dalam episode timmy afloat atau count on timmy, perhatikan cara harriet dan osbourne (guru timmy) menjelaskan materi yang akan mereka sampaikan kepada anak-anak. sangat brilian, bunda bisa mencontoh gayanya (bila sudah melakukan hal yang sama, paling tidak bunda akan lebih merasa yakin bahwa apa yang bunda lakukan saat ini sudah benar adanya).

digambarkan di sana bahwa setiap menyampaikan materi para guru timmy selalu memberi contoh terlebih dahulu. persis sama seperti yang sudah bunda lakukan setiap kali mengajar di kelas. intinya, membiarkan siswa berkumpul di meja dan mengelilingi bunda, kemudian anda menjelaskan semua alat dan bahan yang akan dipakai, baru setelah itu menerangkan step by step cara mengerjakannya. biarkan siswa melihat dan merekam apa yang mereka lihat dalam otak mereka. setelah itu beri waktu bagi anak untuk mempersiapkan diri dan mengerjakan segala sesuatunya sendiri. 

selain itu cerita dalam film ini sangat realistis bagi anak usia pra sekolah. banyak kegiatan yang bisa kita terapkan di kelas. misalnya kegiatan menempel, berhitung, bermain, termasuk bagaimana mengajarkan budi pekerti pada anak usia dini. nggak ngecap, ini benar film kartun yang bagus! bukan hanya bagus untuk putra-putri anda tapi juga sangat bagus bagi anda sebagai bunda paud. nggak percaya? buktikan sendiri ya.


Komentar