sehari sebelum libur lebaran saya mampir
untuk mengecek roda sepeda motor. pikir saya saat hari lebaran nanti
jangan-jangan semua tukang tambal ban pada mudik ke kampung halaman
masing-masing. better safe than sorry.
‘eh, embak.. belum libur?’ sapa tukang
tambal ban langganan saya.
‘belum, pak. terakhir. besok masih
upacara.’
‘oo.. saya kira sudah libur. 29/33 ya..’
saya mengangguk, mengiyakan tekanan
angin yang harus masuk di dua roda sepeda motor tercinta. depan 29. belakang
33.
‘mbak,’ tiba-tiba ia berhenti dan
menatap saya, ‘ini habis diisi orang lain ya?’ tanyanya.
‘emang kenapa, pak?’ saya heran.
‘cuma megang gini aja saya tau, mbak,
ini pasti sudah diisi angin sama orang lain.’ ‘tuh kan, 50/60. pasti lompat-lompat naikinnya.’
bapak itu tau betul tekanan ban yang
cocok untuk motor saya. ‘pantesan. kemaren abis dipinjam temen, pak. mungkin
ditambah sama dia.’
akhirnya ban saya enggak jadi dipompa.
malah dikurangi tekanannya. dalam perjalanan ke kantor saya tersenyum, betapa peristiwa
kecil seperti ini bisa mengajarkan satu
hal, bahwa hidup saya berada di tangan otoritas yang tepat.
kadang sebagai manusia yang sudah merasa
hidup di jalur yang benar, dalam pengertian berjalan lurus nggak neko-neko,
tidak berbelok ke kanan atau ke kiri, saya merasa layak untuk menerima segala hal yang baik. namun
pada kenyataannya hidup tidaklah selalu menawarkan semua hal yang demikian. orang
bilang, life is like a roller coaster. kadang
di atas, namun secara tiba-tiba
juga bisa ada di bawah. saat berada di tingkatan yang paling bawah
itulah biasanya saya mulai mempertanyakan dimana sang Otoritas itu berada.
betapa sering saya merasa bahwa setiap hal yang buruk itu tidak seharusnya saya
terima. ironis memang.
melalui berbagai peristiwa dalam
kehidupan, saya menyadari bahwa setiap keadaan baik mujur ataupun malang itu
semua datangnya dari Atas. dan setiap cobaan yang datang itu sesungguhnya
mengajarkan saya untuk selalu mengandalkan kekuatan tanganNya, bukan tangan saya
sendiri. hidup memberi juga kenyataan yang pahit supaya ketika seseorang menghadapi
tekanan yang sama, saya bisa menghibur dan membantu meredakan tangisnya.
intinya, God’s goal is
to make me holly, not just happy. sangat penting bagi saya untuk menyadari
bahwa ada tangan tak terlihat yang melindungi. ada Otoritas tertinggi yang
mengijinkan semua hal baik atau yang tidak baik itu terjadi. sehingga ketika
menghadapi permasalahan yang tersulit sekalipun, saya percaya bahwa hidup saya
berada dalam perlindungan tangan yang tepat. Otoritas yang tepat. dan saya tak
perlu lagi merasa seperti kehilangan pengharapan karenanya. alias.. percaya
saja.. semua akan indah pada waktuNya.
karbon tulisan di lapak saya @kompasiana
karbon tulisan di lapak saya @kompasiana
Komentar