Setelah tepat 20 tahun meninggalkan kampus, melalui kegiatan sekolah, baru kali ini saya kembali menjejakkan kaki ke tempat kuliah dulu, FISIP Universitas Airlangga, Surabaya. Tak banyak yang berubah, kecuali di setiap ruangan yang mulai berbenah. Ada AC, pojok media, dan desain ruangan yang lebih nyaman. Jadi kangen kuliah rasanya ^^
Kehadiran kami tadi berkaitan
dengan mengantar siswa untuk belajar soal ilmu Forensik dari pakarnya langsung,
Ibu Toetik Koesbardiati, Dra.Ph.D. Ada banyak ilmu yang bisa didapat, meski tak
sepenuh ilmu yang diperoleh mahasiswa fulltime, tapi overall harus
di-highlight, memuaskan (pake banget).
Setelah mengikuti beberapa sesi,
kami diajak untuk berkunjung ke Museum Etnografi yang berada di depan kampus
FISIP Unair (bekas Koperasi Mahasiswa, dulu).
Berukuran tak seluas ruang kelas
di sekolah, kecil saja, kami diajak untuk menyaksikan sejarah. Museum yang
dibuka bulan Maret 2016 ini mengangkat tema ‘Kematian.’ Jangan membayangkan
yang gaib-gaib dulu.
Di samping menampilkan replika
mumi, di dalam museum ini kita jadi tau
tentang banyak informasi mengenai tradisi kematian (pemakaman) dari berbagai
daerah dan kepercayaan di Indonesia. Mulai tradisi Ngaben, pemakaman di tanah
Toraja, Sumatera Utara, dan lain sebagainya. Dari seluruh replika yang ada,
hanya satu kerangka tubuh manusia yang benar-benar asli bukan buatan tangan. Ini bukan maksudnya buat angker-angkeran, tapi bener-bener buat belajar. Nih.
Museum Etnografi FISIP Unair dibuka untuk umum, setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 9 pagi hingga 3 sore. Dapatkan informasi
sebanyak-banyaknya mengenai tradisi kematian di negeri kita. Setelah belajar, selebihnya
bisa foto-fotoan kok ya. Mampir dah.
salam,
leilla claudya
Komentar