Spidolnya Mati, Bunda !

B'hubung anggaran cekak dari kocek pribadi ga mencukupi, akhirnya dengan sangat terpaksa kami membeli smua barang2 operasional di pasar dengan harga murah. Untuk spidol harganya cuma 2ribu perak. Murah banget. Hari minggu aku kasih aba2, “anak-anak, smua boleh ambil kertas satu-satu. Spidol boleh pilih warna yang kalian suka. Trus kerjakan tugasnya yang bagus ya...“. Kruyuk-kruyuk smuanya bergerombol di depan meja. Berebut kertas & spidol. Yup, hari itu mereka belajar menarik garis dari atas ke bawah. Belum 2 menit berlalu, seseorang berteriak, Bundaa! Bolpennya mati ! Oo.. yah, spidolnya memang mati alias ga nyala alias mata penanya melesak ke dalam. Lagi2 aku terharu. Sesungguhnya harga menentukan kualitasnya ya ... hiks.

Komentar