Teman Ngopi, Carrot Cake

Carrot cake and latte (dok.leilla)

Selalu suka sama ini, yup, Carrot Cake. Kue yang kalo disendokin ambyar, tapi tetep moist dalemnya.

Pertama kali nyoba saat seorang bule Scotland lagi bagi-bagi kue ini di kantor. Tadinya mengernyitkan dahi, iuh, wortel gitu. Begitu dicoba sekali gigit, lha kok cocok rasanya trus ketagihan aja. 

Kue ini rasanya manis (pake banget), padet bentuknya, bagian atasnya basah (mirip brownie), dengan aroma kayu manis (cinnamon) yang kuat. Kadang orang bikinnya juga pakai gula palem jadi kentara bener rasanya. Meski terlalu manis dan bikin cepet kenyang, tapi enak seru. Nagih.

Kemaren pas lagi ngopi bareng di Monopole, tersebutlah si legit ini dalam daftar menu. Sedang yang lain ribut sama cake dan es krim yang lebih unyu, saya insist mau yang itu. Berhubung sudah menduga rasanya pasti luar biasa manisnya, sebagai teman makan, saya pilih latte sebagai minuman. Latte-nya less sugar. Pas bener sama kuenya yang manis warbyazah. Klop!

Penasaran rasanya? Coba deh. Meski berbahan dasar wortel, dijamin kue ini gak akan berasa sayur. Serat wortel mungkin kadang masih terasa di lidah ya, tapi rasa wortel yang langu itu sama sekali nggak ada. Udah ketutupan sama ingredients lainnya.

Di pasaran, kita bisa menemukan berbagai jenis carrot cake. Ada yang bentuknya potongan cake biasa, ada juga yang berbentuk roti (loaf), layer cake, hingga cupcake cantik. Beberapa kue yang saya tahu ada yang adonannya sudah dicampur dengan kacang-kacangan atau kismis. Secara nggak suka kue beraroma kacang, saya lebih memilih carrot cake yang tradisional. Tinggal dikasih topping cream-cheese aja yang royal, lalu huaahhh, seloyang lagi, bang.. seloyang lagi, baangg (tarian si buyung kelaparan.. eh).

Kadung cinta, selain Banana Cake, Carrot Cake juga masuk dalam daftar menu pilihan kue favorit saya. Anda?

Happy sunday ya ^^

salam,

leilla

Komentar